
Denpasar, Bali – Pemerintah Kota Denpasar terus berinovasi dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik dengan mengembangkan konsep Smart City atau kota cerdas. Program ini menjadi bagian dari visi kota untuk menciptakan tata kelola pemerintahan yang transparan, efisien, dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.
Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, menyampaikan bahwa program Smart City tidak hanya berfokus pada penerapan teknologi digital, tetapi juga melibatkan partisipasi aktif masyarakat dalam pembangunan kota. “Kami ingin membangun Denpasar sebagai kota yang inklusif, berdaya saing, dan berbasis teknologi,” ujarnya dalam konferensi pers, Jumat (24/5).
Salah satu implementasi nyata dari program ini adalah pengembangan aplikasi Denpasar Smart City yang memungkinkan warga melaporkan masalah infrastruktur, pelayanan kesehatan, dan kebersihan secara langsung melalui ponsel. Pemerintah juga telah memasang ratusan CCTV di titik-titik strategis untuk meningkatkan keamanan dan pengawasan lalu lintas.
Selain itu, Denpasar juga fokus pada pengembangan kawasan hijau dan pengelolaan sampah berbasis teknologi. Program bank sampah digital yang melibatkan sekolah-sekolah dan komunitas lokal kini mulai menunjukkan hasil positif dalam mengurangi volume sampah di TPA Suwung.
Pengamat perkotaan dari Universitas Udayana, Dr. Made Arya Wijaya, menyebutkan bahwa langkah Kota Denpasar menuju Smart City merupakan respons adaptif terhadap tantangan urbanisasi dan perubahan iklim. “Dengan keterlibatan aktif warga dan pemanfaatan teknologi, Denpasar bisa menjadi model kota berkelanjutan di Indonesia,” katanya.
Program Smart City Denpasar diharapkan terus berkembang dan menjadi inspirasi bagi kota-kota lain di Indonesia dalam membangun kota yang ramah, efisien, dan modern.