Motif Cinta Sesama Jenis dan Uang, Penjaga Vila Tewas Secara Tragis

Pembunuhan Bali

DENPASAR – Motif di balik pembunuhan brutal terhadap penjaga vila bernama Ade Adriansah (54) di kawasan Sesetan, Denpasar Selatan akhirnya berhasil diungkap.

Tindakan keji tersebut dilatarbelakangi oleh kecemburuan dalam hubungan sesama jenis serta rasa sakit hati akibat janji uang yang tak kunjung dipenuhi.

Kejadian tragis ini berlangsung di kamar mandi rumah korban yang berada di Jalan Gurita IV, Perumahan Pondok Gurita Kavling 2, Banjar Pegok, Kelurahan Sesetan, Denpasar Selatan, pada Sabtu malam, 24 Mei 2025 sekitar pukul 23.10 WITA.

Dua tersangka, yakni Muhammad Babul Wahyudi (33) dan sepupunya Dimas Ari Ramadhan (24), berhasil diamankan di Bondowoso, Jawa Timur, pada Senin, 26 Mei 2025.

AKP Ketut Sukadi, Kasi Humas Polresta Denpasar, membenarkan penangkapan tersebut, yang dilakukan setelah ditemukan sejumlah barang milik korban yang hilang dari lokasi kejadian.

“Bukti di tempat kejadian perkara mengarah pada salah satu rekan dekat korban yang sempat bermalam di sana. Antara korban dan pelaku diketahui memiliki hubungan asmara sesama jenis dan sempat berselisih,” jelasnya pada Rabu, 28 Mei 2025.

Usai mengantongi identitas tersangka, tim gabungan dari Polda Bali dan Polresta Denpasar segera bergerak ke Bondowoso dan menangkap kedua pelaku tanpa adanya perlawanan.

Dalam proses interogasi, Babul mengaku menyimpan dendam karena janji pemberian uang dari korban tak kunjung ditepati. “Pelaku utama sudah merencanakan pembunuhan saat berkomunikasi melalui WhatsApp, dan mengajak sepupunya dengan alasan sakit hati terhadap korban,” tambahnya.

Babul juga menjanjikan kepada Dimas sejumlah uang besar jika ikut serta dalam aksi pembunuhan, karena mengira korban memiliki harta berlimpah.

Sebelum kejadian, sempat terjadi pertengkaran antara korban dan pelaku. “Pelaku menunggu hingga korban tertidur. Saat itu, MBW (Muhammad Babul Wahyudi) memukul dada korban menggunakan batu ulekan, sementara DAR (Dimas Ari Ramadhan) memegangi korban dari belakang,” lanjut AKP Sukadi.

Ketika korban mencoba melawan, Dimas sempat mengambil pisau namun gagal menyerang. Babul kemudian memukul korban dengan balok kayu dan peti. “Saat korban masih melawan, MBW mengambil gunting dari meja dan menyerahkannya kepada DAR yang kemudian menusukkan gunting itu dua kali ke kepala dan leher korban hingga korban meninggal dunia,” ungkapnya.

Setelah memastikan korban meninggal, mereka membungkus jenazah dengan selimut dan menyeretnya ke kamar mandi. “Beberapa jam kemudian, mereka kembali ke lokasi membawa bensin yang dibeli dari warung sekitar,” jelasnya.

Keduanya lalu menyiramkan bensin dan membakar tubuh korban di kamar mandi. Setelahnya, mereka mengambil ponsel dan identitas korban lalu melarikan diri ke Bondowoso.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Like