Ribuan Warga Tinggalkan Bali Lewat Pelabuhan Gilimanuk Menjelang Idul Adha

Arus Mudik Bali

Jembrana, Bali – Menjelang perayaan Hari Raya Idul Adha 2025, arus penumpang dan kendaraan yang meninggalkan Bali melalui Pelabuhan Gilimanuk menunjukkan lonjakan signifikan. Ribuan warga memanfaatkan momentum ini untuk mudik ke kampung halaman di Pulau Jawa, memicu peningkatan aktivitas di pelabuhan yang menghubungkan Bali dengan Banyuwangi, Jawa Timur.

Lonjakan Penumpang dan Kendaraan

Berdasarkan data yang dihimpun dari pengelola pelabuhan, dalam periode 24 jam terakhir tercatat lebih dari 27.000 orang menyeberang ke Pulau Jawa. Jumlah ini meningkat dibandingkan dengan hari-hari biasa, dan diprediksi akan terus bertambah seiring semakin dekatnya hari libur nasional.

Tak hanya penumpang, kendaraan yang melintas pun mengalami peningkatan. Total kendaraan yang menyeberang mencapai hampir 9.000 unit, yang terdiri dari berbagai jenis—mulai dari sepeda motor, mobil pribadi, hingga bus dan truk logistik. Kendaraan roda dua mendominasi arus keberangkatan, disusul oleh mobil pribadi yang banyak digunakan oleh keluarga yang mudik bersama.

Antisipasi dari Pihak Pelabuhan

Untuk mengantisipasi lonjakan tersebut, PT ASDP Indonesia Ferry selaku operator pelabuhan telah melakukan sejumlah langkah strategis. Salah satunya dengan menambah jumlah kapal yang dioperasikan untuk melayani penyeberangan dari Bali ke Jawa. Jika pada hari normal jumlah kapal yang aktif sebanyak 28 unit, kini ditingkatkan menjadi 29 kapal agar proses penyeberangan tetap lancar dan tidak terjadi penumpukan di dermaga.

Humas PT ASDP Ketapang-Gilimanuk, Roodhin Firmana, menjelaskan bahwa distribusi kendaraan yang datang ke pelabuhan cukup merata, sehingga tidak menimbulkan antrean panjang seperti yang biasa terjadi pada momen mudik besar. Ia juga memastikan bahwa pelayanan di pelabuhan berjalan kondusif berkat pengaturan jadwal kapal dan manajemen lalu lintas yang lebih optimal.

Pelayanan dan Pengawasan Diperketat

Petugas gabungan dari ASDP, Kepolisian, dan Dinas Perhubungan turut dikerahkan untuk memastikan arus penumpang dan kendaraan tertib serta sesuai protokol keselamatan. Pemeriksaan terhadap kelayakan kendaraan dan kepatuhan pengemudi dilakukan secara acak untuk menghindari potensi kecelakaan selama perjalanan mudik.

Selain itu, pihak pelabuhan juga memastikan fasilitas umum seperti toilet, mushola, dan ruang tunggu berada dalam kondisi optimal untuk kenyamanan para pemudik. Beberapa titik layanan informasi juga disediakan untuk membantu penumpang yang baru pertama kali menyeberang atau membutuhkan bantuan selama berada di pelabuhan.

Puncak Arus Mudik Diprediksi Dalam Beberapa Hari ke Depan

Meski lonjakan sudah mulai terasa, pihak ASDP memprediksi puncak arus mudik akan terjadi dalam dua hingga tiga hari ke depan, tepat sebelum hari libur nasional Idul Adha. Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk mengatur waktu keberangkatan sebaik mungkin guna menghindari kepadatan ekstrem di pelabuhan.

Pihak kepolisian juga mengingatkan pengguna kendaraan, khususnya sepeda motor, untuk memastikan kondisi kendaraan dalam keadaan prima sebelum melakukan perjalanan jauh. Penggunaan helm berstandar SNI, pengecekan rem, serta kelengkapan surat-surat kendaraan menjadi syarat mutlak demi keselamatan bersama.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Like